5 Lagu Ajaib Dari Liverpool

Kenny Dalglish - Liverpool. Image: Telegraph

Kota maritim, sepak bola, dan tentu saja musik yang khas.
Kalau aku bilang, "aku tak suka Liverpool!" karena aku seorang mancunian, maka aku termasuk golongan kaum yang naif. Untungnya, aku justru suka banget sama Liverpool, khususnya untuk urusan talenta-talenta musik yang selalu mengejutkan gendang telingaku. Terlepas dari urusan si kulit bundar, kota yang satu ini menyimpan beberapa nomor-nomor track yang sejak lama nempel di iPod dan hampir tak pernah tersentuh tombol delete. Inilah beberapa dari mereka:

1. 16 Tambourines - If I Should Stay
Nggak banyak emang informasi yang bisa ditampilin sama band yang satu ini. Secara, menurut discogs.com band yang digawangi Steve Roberts + Tony Elliott ini cuman punya satu album penuh dan dua single. Kombinasi delay dan reverb gitar plus sentuhan drum yang agak-agak new romantic dari lagu-lagu macam tembang "If I Should Stay" di atas, "New England," atau track yang jadi judul album mereka "How Green is Your Valley?" cukup easy listening apalagi untuk penggila musik guitarpop era 60'an atau new romantic. Entah kenapa mereka nggak bikin banyak album. Bikin penasaran aja gimana musiknya kalau mereka masih bikin album di tahun-tahun 2000-an ini. Tapi ya sudah lah, Album pertama dan satu-satunya ini udh cukup the best.

2. The La's - Feeling

Banyak gosip yang bilang kalo Lee Mavers pentolan The Beatles Jr. (julukan bikinan ku) ini yang bikin The La's nggak long lasting. Kata-katanya sih doi perfeksionis abis. Tapi ada baiknya gosip yang aku juga hampir lupa dulu denger dari siapa (maklum, itu gosip zaman masih kumpul kebo sama skena) ini dikesampingkan aja ya dari topik. 

Yang pasti, bukan tanpa sebab aku julukin mereka The Beatles Jr. karena warna musik mereka yang condong sama era Beatles awal-awal yang masih sering bawain lagu ciptaan orang. The La's punya musik yang sederhana, gitar yang minim balutan efek-efek aneh, dan tentu vokal cempreng khas Lee Mavers bikin semua liverpudlian setuju kalau The La's adalah jelmaan The Beatles (lagi-lagi beatle huft). Setali tiga uang dengan 16Tambourines, sayangnya mereka hanya menelurkan satu album. Dan album The La's ini juga bisa dibilang salah satu album yang paling berpengaruh untuk skena musik britpop. Siapa yang nggak kenal anthem macam There She Goes? Nggak tau? Ah, cupu!

3. China Crisis - Wishful Thinking
OMD, Echo and The Bunnymen, A Flock of Seaguls, dan banyak lagi musisi new wave/synthpop dari Merseyside. Tapi satu yang paling membekas di hatiku (cieeee...) hanya China Crisis. Cuman satu sih alesannya kenapa mereka "kalem". So iye banget ya, tapi ya gitulah gambaran yang bisa ku gambarin dari musik mereka. Terlepas dari image genrenya (new wave/synthpop) yang bergelimang glitter dan beat-beat tebel, mereka lebih mengalun dengan sentuhan synthesizer yang tipis dan nggak gitu "bala" kalo orang sunda bilang (bala=berantakan/banyak di mana-mana). Ajaibnya, mereka masih produktif sampai detik ini.

4. The Pale Fountains - Jean's Not Happening
 
Kata siapa celana jeans nggak happening? hehe.. candaaa.. Unit jangle pop-indie pop ini malang melintang sekitar tahun 80'an. Biar nggak gitu hype kayak The Smiths di Manchester, tapi band ini juga pada kenyataannya pernah masuk top 50 chart lagu di Inggris dengan lagu "Thank You" yang bercokol di nomor 43. Terus kalau musik indie-indie-an Liverpool sih udh bisa ditebak nggak akan jauh dari sentuhan akang Ian Broudie. Termasuk album kedua mereka "...From Across the Kitchen Table". Alhasil tembang di atas cuco banget di setel sambil ngopi-ngopi cantik.. Yuk cyiiin.. Biar happening..

5. The Wild Swans - Immaculate

Last but not least, angsa liar! Satu lagi band yang dapet sentuhan ajaib dari akang Ian Broudie. The Wild Swans emang termasuk salah satu band yang punya genre post-punk, tapi awas jangan pernah samakan mereka dengan Joy Division. Karena post-punk gak selalu gelap dan syuram, mereka punya post-punk yang lebih energetic, dan powerful. Lagu-lagunya juga punya kesan megah dan mewah banget. Nggak heran album mereka dicolek kang Ian, ternyata vokalis Paul Simpson (yang bukan anggota keluarga The Simpson) dan kang Ian punya affair bikin grup or duo "Care" yang sama kerennya kayak si angsa liar.

NB: Nomer di atas bukan rangking 


  




  



Komentar

Postingan populer dari blog ini